Sabtu, 14 Januari 2017

Kemiskinan Di Indonesia Semakin Parah

 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah warga miskin berkurang, tetapi kedalaman dan keparahan  kemiskinan meningkat. Kedalaman dan keparahan kemiskinan perdesaan lebih tinggi dari perkotaan.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, menjelaskan, kemiskinan tak hanya soal jumlah dan persentase penduduk miskin, tapi juga soal kedalaman dan keparahan kemiskinan. Indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan per Maret 2016 masing-masing naik menjadi 1,94 persen dan 0,52 persen dari periode September 2015 yang masing-masing sebesar 1,84 persen dan 0,51 persen.

Namun, untuk periode Maret 2015-Maret 2016, indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan turun dari masing-masing 1,97 persen dan 0,54 persen menjadi 1,94 persen dan 0,52 persen.

Indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan perdesaan lebih besar dibandingkan perkotaan. Per Maret 2016, indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan perdesaan mencapai 2,74 persen dan 0,79 persen. Angka ini lebih besar dari indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan perkotaan yang mencapai 1,19 persen dan 0,27 persen per Maret 2016.

Indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan periode Septemeber 2015-Maret 2016 meningkat, tutur Suryamin, karena garis kemiskinan perdesaan lebih tinggi dari perkotaan mengingat inflasi perdesaan juga lebih tinggi dari perkotaan.

''Ini karena harga di perdesaan lebih tinggi dari kota. Masyarakat desa mulai mengonsumsi barang-barang daerah urban, ini butuh biaya distribusi lebih besar sehingga margin dinaikkan. Belum lagi masyarakat perdesaan membeli barang secara eceran ketimbang partai besar,'' ungkap Suryamin dalam paparan Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2016 di kantor BPS, Senin (18/7).

Meski begitu, dengan garis kemiskinan Rp 354.386 per kapita per bulan pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin mencapai 28,01 juta orang atau 10,86 persen. Jumlah ini berkurang 500 ribu orang dari 28,51 juta orang per September 2015 dan berkurang 580 ribu orang dari 28,59 juta orang Maret 2015.

ANALISIS KEMISKINAN DI INDONESIA

Kemiskinan, ketertinggalan dan kebodohan seperti 3 mata uang. Karena kemiskinan, ketertinggalan dan kebodohan lahir secara bersama, karena ketiganya merupakan permasalahan sosial yang ada ,Sehingga mengakibatkan kondisi ekonomi dan sosial yang semakin parah dan memprihatinkan.

Kemiskinan merupakan persoalan yang maha kompleks dan kronis. Maka cara penanggulangan kemiskinan pun, membutuhkan analisis yang tepat. Melibatkan semua komponen permasalahan, dan diperlukan strategi penanganan yang tepat, berkelanjutan dan tidak bersifat temporer. Sulit untuk menentukan sejumlah variabel dapat dipakai untuk melacak persoalan kemiskinan. Sebab variabel yang akan dihasilkan dapat untuk menentukan serangkaian strategi dan kebijakan.

Khususnya penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran dan berkesinambungan. Dari dimensi pendidikan misalnya, pendidikan yang rendah dipandang sebagai penyebab kemiskinan. Dari dimensi kesehatan, rendahnya mutu kesehatan masyarakat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dari dimensi ekonomi, kepemilikan alat-alat produktif yang terbatas, penguasaan teknologi dan kurangnya keterampilan, dilihat sebagai alasan mendasar mengapa terjadi kemiskinan. Faktor kultur dan struktural juga kerap kali dilihat sebagai elemen penting, yang menentukan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Tidak ada yang salah dan keliru dengan pendekatan tersebut. Tetapi dibutuhkan keterpaduan antara berbagai faktor penyebab kemiskinan. Antara lain faktor penyebab yang sangat banyak, dengan indikator-indikator yang jelas. Sehingga kebijakan penanggulangan kemiskinan, tidak bersifat temporer, tetapi permanen dan berkelanjutan.

SUMBER

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/16/07/18/oaidd3382-kemiskinan-di-indonesia-semakin-parah
http://www.kompasiana.com/nezaafriana/opini-kemiskinan-semakin-merajalela_5528fb496ea834896c8b4581


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas 4 (Rangkuman Audit Teknologi Sistem Informasi)

Audit Teknologi Sistem Informasi dan Perbandingan 3 Framework Metode Audit Teknologi Sistem Informasi Download File 1 Downloa...